Di dalam mobil
“Oik,,,kamu ngapain aja, mamah tunggu kamu di mobil 15 menit baru dating” Kata Mamah Ira diikuti dengan gelengan kepala.
“Maaf mah dah buat Mamah nungguin Oik,,, tadi pas mau keluar kamar Hp Oik bordering dan ternyata yang telepon Oik itu Sivia,, Teman Oik sekolah di sini” Jawab Oik panjang lebar
“Oh,,” Jawab Mamah Ira singkat ”Syo kita berangkat, takut kemalaman” Lanjut Mamah Ira sembari menyalahkan mesin mobil.
Dijalan oik selalu murung, ia tampak gelisah tapi ia tetap saja menyimpan rasa khawatir dalam hatinya,,,
“Ik,,kenapa muka kamu pucat” Tanya Mamah Ira yang khawatir dengan keadaan anaknya
“Gak apa² kok mah” Jawab Oik singkat dengan muka penuh ketakutan
“Ya udah kamu istirahat aja” Saran Mamah Ira masih dengan rasa kekhawatiran
“Beneran mah Oik gak apa², mungkin Oik cuma kurang enak badan aja” Jawab Oik yang berhasil mengheningkan suasana
Setelah berjam² Oik dan Mamahnya menempuh perjalanan Temanggung- Yogjakarta akhirnya mereka telah tiba di Yogjakarta,,, tinggal 25 kilometer lagi mereka sampai di lokasi,, yaitu Rumah Mewah peninggalan papah Oik,, Sebelum sampai ke rumah papahnya, Oik dan mamahnya harus melewati jalan rawan kecelakaan,,, tidak sedikit kecelakaan ditempat itu terjadi.
“Akhirnya bisa sampai juga” Batin Oik dengan mengeluarkan nafas lega
“Kamu kenapa Ik” Tanya mamah Ira heran
“Oh,,, Oik cuma menghirup udara Yogjakarta aja” Jawab Oik dengan muka polos
“Mah,,,” Tanya Oik
“Ada apa Ik” Jawab mamah Ira
“Kita udah sampai di Yogjakarta tapi kok belum sampai² sih ke rumah Papah” Tanya Oik lagi
“Kira² kita sampai sehabis Maghrib Ik” Jelas mamah Ira pada Oik
Di tengah perbincangan mereka, hujan deras tiba² mengguyur seisi kota Yogja,,, suasana yang tadinya hangat pun menjadi dingin bagai pisau yang menyayat kulit. Sementara itu Oik dan mamahnya masih di perjalanan menuju rumah papahnya,,,, Dan tiba² ban mobil yang di kendarai mamah Ira terpeleset sehingga bodi mobil terhempas ke pembatas jalan,,, dan mobil yang di tumpangi mereka terperosok ke jurang yang terjam, Namun tidak dengan Oik,,, Aneh memang mengapa Oik bisa keluar dari mobil yang ditumpanginya itu,,
Padahal Oik duduk di kursi mobil yang pertama membentur pembatas jalan,,
“Mamah,,,” Pekik tangis Oik, namun ia tidak bisa berbuat apa² karena keadaannya yang tak memungkinkan.
Oik masih tergeletak lemas di Tengah jalan, Hujan pun tak hentinya mengguyur tubuh Oik yang berlumuran darah, sebelum Oik memejamkan matanya, ia meihat sinar dari arah depan,,,
Sinar itu berasal dari Mobil Mewah yang berhenti di hadapannya,, Tak lama keluar kakak beradik,,, Tanpa pikir panjang mereka segera membawa Oik ke rumah sakit Cahnya Nuraga agar mendapatkan perawatan.
Di perjalanan
“Aduh kenapa sih kamu tolongin dia” Tanya salah seorang dari Pria itu
“Kasihan Mas, liat aja tuh tangannya di penuhin darah” Kata Pria yang satunya yang ternyata adik dari pria yang pertama.
“Kasihan sih kasihan,, tapi liat tuh Mobil Mas, jadi banyak daranya kan, terus nanti Mas takut dikira Ayah sama Bunda abis bunuh orang” Ceriwis Kakaknya
“Ya ela Mas masa tolongin orang aja gk mau, klo kotor tenang aja nanti aku yang bersihin” Jawab adiknya matab
“Tapi…” Kata kakaknya tergantung
“Udah lah mas tenang aja, aku yang tanggung jawab klo di tanya macem² sama AYBUN” tegas adiknya
“Hah,,, AYBUN,, apaan tuh?” Tanya kakaknya dengan tampang super polos.
“Banyak tanya cepet akh, kasihan ni orang, dah sekarat kayaknya” Khawatir adiknya
“Ih jawab dulu, baru cabut” Kata kakaknya penasaran,,,, Melihat mata adiknya memandanginya tajam, ia jadi takut dan tanpa pikir panjang, ia menginjak gas menuju rumah sakit CAHYA NURAGA.
Sesampainya di RS CYNG (bisa di sebut rumah sakit CAYANG nih)
Tampa pikir panjang kedua kakak beradik itu membopong Oik yang tadi tak sadarkan diri,,, ke dalam RS CYNG,,, setelah mendapatkan ruang rawat, Oik pun di periksa, sementara kakak beradik itu di luar ruangan,, menunggu Oik yang sedang di tangani paramedis
“AYBUN itu apa ya” Batin kakaknya..”Tanya aja ah, eh tapi gk jadi takut dia marah” Lanjutnya
“AYBUN yang aku bilang itu Ayah sama Bunda” Kata adiknya yang sukses membuat kakaknya kaget karena kakaknya sedari tadi hanya menbatin
“Aduh gila adikku bisa tahu kata² aku dalam hati” Batin+ cemas kakaknya
“Tenang aja Mas, aku gk tahu kok apa isi hati Mas, aku tuh tahunya dari Psikologi Mas aja, udah gitu aku kasihan ngeliat muka Mas yang masih penasaran” Kata adiknya yang berhasil membuat kakaknya kaget untuk yang kedua kalianya.
Tak berapa lama kemudian, Dokter yang memeriksa Oik keluar dari Ruang rawat dan kakak beradik itu menghampirinya,,,
“Gimana keadaan dia Dok” Tanya mereka kompak
“Pasien memiliki luka yang serius dibagian tangan kanannya, tangannya patah, namun jangan khawatir tangan pasien masih bisa sembuh, dengan cara terapi” Penjelasan Dokter panjang lebar
“Kalian keluarga pasien” Tanya dokter pada mereka
“Iya…” Jawab mereka kembali kompak
“Kalian di persilakan masuk dan menunggu pasien hingga sadarkan diri”Kata Dokter sembari meninggalkan mereka,,,mereka pun masuk ke Kamar Oik di Rawat.
Setelah masuk ke kamar dimana Oik di rawat,,, tak lama Oik sadarkan diri,,, Reflek kakak beradik itu menghampirinya,,,
“Mamah ,,,” Pekik Oik di barengi dengan airmatanya yang mengalir
“Kenapa dengan mamah kamu” Tanya seorang dari mereka.
“Kalian siapa,,,” Tanya Oik kaget dengan keberadaan mereka

“Nama aku Cakka Kawekas Nuraga,,, dan sebelah aku ini mas aku namanya Elang Nuraga, klo aku cukup di panggil Cakka dan Mas aku cukup di panggil Mas EL aja” Kata salah seorang dari mereka yang ternyata Cakka.
By : Syiroth Mustaqim






0 komentar:
Posting Komentar