Kesetiaan Cinta Kita {Bunda Cakka Takut sama Ayah} Part II

Beberapa Tahun Kemudian

Cakka Kawekas Nuraga

Cakka Kawekas Nuraga itu namaku entah dari mana namaku itu berasal, aku tak tahu,,, hanya saja Mas EL dan para pembantu dirumahku selalu memanggilku dengan nama Itu,,,, Bundaku sudah mendinggal ketika aku lahir,, Ayahku selalu diam, tak pernah bicara sepatah katapun padaku,, aku tak pernah ia tanya, namun Mas EL selalu dimanjakannya, setiap Mas EL pulang sekolah Ayah pastih bilang “Tadi di sekolah belajar apa” “Tadi dapet nilai berapa PR’y” dan lain², Pokoknya itu membuat aku sangat iri pada Mas EL, Ayah selalu menyalahkan aku, apa yang aku perbuat meski benar ia anggap salah, pernah sekujur badanku lebam akibat pukulan Ayah. Sekarang dan seterusnya aku bersumpah tidak akan bicara dengan Ayah 1 kata pun dan juga aku akan bungkam meski siapapun yang bertanya padaku tak terkecuali,,,, Aku sekolah di SD Nusa Indah tepatnya kelas IV ,, Aku sungguh sangat benci sama yang namanya Shilla, dia selalu ganggu aku setiap waktu di sekolah, sialnya lagi aku 1 kelas sama dia, Mungkin cukup sekian perkenalan aku.

Ashilla Zahrantiara

Ashilla Zahrantiara itu nama aku nama aku jelas dapet di kasih sama ke 2 orang tua yang aku sayangi,,, Aku tuh orangnya manja, cantik, imut, cute, pokoknya yang baik ada di aku semua,, aku bersekolah di SD Nusa Inda,,, Aku sempat aneh sama anak laki² yang bernama Cakka Kawekas Nuraga?? Dia itu aneh banget, dia gk pernah bicara 1 patah katapun, meski aku paksa dan aku pernah kerjain dia, dianya diam aja kayak patung,, hehehhe tapi pas aku liat dia, lama kelamaan kok aku rasain yang namanya Cinta?? Aku cinta sama Cakka orang yang aneh terlebih kalo istirahat suka ngilang gitu aja aku anggap dia Anak Ilang..

Nah masalah kenapa aku bisa Cinta sama Cakka

Pertama>>> Dia Cakep, Cool dan yang baik² ada di dirinya sama kayak aku cocok kan jadinya

Kedua>>>> Cakka Kaya,,, Bokapnya punya banyak perusahaan di Indonesia bahkan di Luar Negri…

CAKKA I LOVE YOU

Langsung ke sumber cerita……….

“Cakka,,,cakka,,,, bangun dik, udah pagi nih,,” Ucap Mas EL lembut membangunkan Cakka

“Hm…..” Kata Cakka yang tak berarti

“Ada Shilla tuh,,,” Ucap Mas EL seketika mata Cakka terbuka,,,

Cakka tidak suka dengan Shilla, maka dari itu Mas EL sengaja menyebutkan nama Shilla agar Cakka terbangun, Cakka kini duduk dari tidurnya tanpa berbicara sedikit pun,, ya emang selama ini ia tak pernah berbicara, namun Mas EL berharap Cakka mau berbicara dengannya, sudah 8 dari Cakka kecil ia tak pernah bersuara,, mungkin karena sering di marahin Ayah dan tidak mendapat kasih sayang dari Ayahnya.

Setelah selesai mandi dan memakai seraga sekolah Cakka menuju ruang makan,, disana terdapat Mas EL dan Ayahnya yang sedang asik canda tawa, Cakka hanya melihat canda tawa mereka dengan senyum miris,,,”Mengapa ayah gk pernah bicara sama aku, apa aku sebegitu sialnya, dan apa ini akan terus berlangsung seperti ini”. Pas Cakka tepat berada di belakang kursi dan berhadapan dengan Ayahnya, Ayah Cakka langsung menghentikan canda tawanya dengan Mas EL,, keadaan hening seketika,,,

“Ayah kemarin kan Cakka ranking 1, ayah beliin hadiah dong buat adikku tercinta ini” Pinta Mas EL sedangkan Cakka hanya menundukan kepala sambil meraih roti tawar di meja makan.

“Sayang Ayah berangkat dulu ya” Ucap Ayah yang tidak menanggapi perkataan Mas EL, ya ayah memang selalu tidak peduli dengan sesuatu yang berurusan dengan Cakka.

Ayah pun berlalu dari Cakka dan Mas EL namun sebelum kerja ayah mengulurkan tangannya pada Mas EL yang bermaksud untuk pamit kerja, namun hal itu dilakukannya hanya pada Mas EL tidak kepada Cakka,,, Cakka masih dalam tunduknya,, Ia enggan untuk melihat apa yang ada di hadapannya, ia takut dan marah.

“Dik, yang sabar ya” Ucap Mas EL mengelus punggung Cakka

“Oh iya berangkat yuk,, takut kesiangan,” Ajak Mas El aku hanya menurut.

Di sekolah,,,

Sepeti biasa Cakka selalu di sambut oleh pak satpam di sekolah, seperti biasa juga Cakka diam tanpa berbicara, Cakka pun masuk ke halaman sekolah menuju kelasnya,,,

“Pak,,maafin adik saya ya pak,, dia memang begitu, bukan hanya pada Bapak tapi pada saya dan semua orang” Ucap Mas EL tulus

“Iya den,, kayak baru tahu aja,, tapi kok den Cakka itu diem banget ya padahal sudah 4 tahun bersekolah di SD ini” Balas Pak Satpam

“Gak tahu juga,, klo disini 4 tahun gk bicara apa lagi di rumah dia udah gk bicara 8 tahun” Ucap Mas El

“Oh,,iya,,,iya” Kata Pak Satpam

Satpam di SD di mana Cakka bersekolah adalah mantan pembanti di rumah keluarga Nuraga, ia keluar karena pernah melakukan kesalahan, namun sebenarnya bukan keluarga Nuraga yang memberhentikan atau memecatnya melainkan dirinya sendiri yang mengundurkan diri karena merasa malu dan tak pantas ada di naungan keluarga Nuraga yang sangat baik padanya.. Meski demikian Pak satpam tetap baik dan memanggil Cakka dan Elang dengan nama tambahan “Den” di depannya.

“Pak Elang pamit dulu ya, soalnya takut kesiangan juga,,” Pamit El pada pak satpam dan menjulurkan tangannya untuk salim,,(Mas EL adalah orangnya baik dan ramah serta tidak membedakan derajat manusia, pokoknya klo di lihat lebih tua dari dia, dia selalu pamit dengan salim tak terhalang oleh status pembantu dan majikan atau sebagainya).

“Oh iya den,, Bapak juga sudah mau jaga² nih” Ucap Pak Satpam, Mas EL pun masuk ke dalam mobil dan meluncur ke sekolahnya di SMP Boys Scholl

Di kelas Cakka,,,,,,,,,,,

“Hay ganteng, udah sarapan belum” Tanya Shilla memegang dagu Cakka, Cakka hanya menatapnya sinis tanda ia tak ingin di begitukan Oleh Shilla

“Kok diem aja sih,,” Tanyanya lagi merangkul Cakka, namun Cakka mendorong tubuh Shilla yang duduk si sampingnya hingga terjungkal.

“Eh kurang ajar kamu Cakka,, kok kamu dorong aku sih,, dasar orang aneh, tukang ngilang, bisu, tuli, bla²” Oceh Shilla menghina Cakka, Cakkanya hanya diam

Tak berapa lama bel masukpun berdering,,,,,,dan Pak Dave pun masuk ke kelas, Pak Dave adalah guru yang selalu mengidolakan Cakka,, ya selain pintar Cakka juga memiliki aura bintang maka dari itu Pak Dave selalu memanjakan Cakka di sekolah, namun yang di manjanya diam saja, malah tak menggubris sedikitpun perhatian Pak Dave, meskipun di abaikan Pak Dave tetap sayang pada Cakka,, ya karena kasihan pada Cakka yang cenderung murung dan tak pernah beradaptasi dengan teman²nya.

“Selamat pagi Pak Dave yang Smart” Sapa semua murid di kelas IV bintang, kata yang Smart di tambahkan oleh Pak Dave sendiri entah apa artinya dan murid² hanya menurut saja.

“Ya,, selamat pagi juga anak² yang cantik dan cakep” Ucap Pak Dave yang membuat Cakka menyipitkan matanya tanda bosan dengan hal yang itu² aja

“Cakka Kawekas Nuraga, Senyum dong kok cemberut gitu,,” Kata Pak Dave, Cakkanya kayak gk mendengarkan gitu.

“Cakka kan tuli dan bisu Pak,,” Kata seseorang teman Cakka yang berada di bangku paling belakang di sudut kanan

“Usttt… Sion siapa yang ajarin kamu bilang gitu,, sekarang kamu maju kedepan,,” Marah Pak Dave yang mengatai Cakka tuli dan bisu,, Cakka hanya menunduk di bilang bisu

“Emang bener kok pak, klo gk tuli dan bisu dia pasti bicara dan,,,,” Omongan Sion terpotong

“Sudah sekarang kamu ke sudut di depan, angkat kaki kamu satu, dan pegang telinga kanan dengan tangan kiri dan telinga kiri dengan tangan kanan,, cepat sana” Bentak Pak Dave yang sudah mulai marah..

Bel Istirahat berdering,,,,,,,,,,,,

Setelah bel istirahat berdering Pak Dave pun menyudahi pembelajaran di kelas IV Bintang dan keluar dari kelas itu,, otomatis Sion terlepas dari hukumannya,,,, setelah semua murid keluar dari kelas hingga di dalam kelas tersisa Cakka dan Sion,,,Sion menghampiri Cakka

“Eh tuli,,enak ya lo liat gw di strap” Ucap Sion mengangkat kerah baju seragam Cakka hingga yang tadinya Cakka duduk menjadi berdiri,

“Eh iya gw lupa lo itu kan bisu,,,jadi gk bisa ngomong” Kata Sion tepat di telinga Cakka

“Lo itu anak tersial di keluarga Nuraga,,anak pembawa sial, hingga ibu lo mati ketika anak sial kayak lo ini lahir” Ucap Sion masih meremas kerah baju seragam Cakka

“PLAKKK” Sebuah tamparah keras terlepaskan, namun bukan oleh Sion melainkan oleh Cakka, jadi Cakka yang menampar Sion

“Lo boleh bilang gw itu Bisu, tuli dan yang lainnya asal jangan lo bilang Bunda gw meninggal karena gw, asal lo tahu,, lo itu cuma anak pungut yang di adopsi oleh keluarga lo,, gw tahu semua tentang keluarga lo, ini adalah kali pertama dan terhakhir gw bicara ,untung gw cuma tampar lo doang, itu sebagai peringatan buat lo, , jadi gw harap lo tutup mulut lo itu mengenai gw klo gk gw gk segan² buat hancurkan lo” Ucap Cakka Sinis sambil balik memegangi kerah baju Sion, hal itu membuat nyali Sion ciut dan termenung mendengar perkataan Cakka yang mengatakan Sion adalah anak pungut.

Tak terasa bel masuk berdering,, Cakka dan Sion tak sempat beristirahat, karena mereka abis ribut di kelas,, semua murid di kelas IV Bintang tak mengetahui klo Cakka tadi berbicara malah sampai menampar Sion, Namun sempat ada yang menanyakan mengapa pipi Sion itu merah, Sion hanya bilang tadi terbentur pintu, dan anak² hanya percaya saja karena Sion lah sang Jawara kelas,, tapi kayaknya klo semua murid IV Bintang lihat Cakka tampar Sion dan Sionnya diam aja mungkin Cakka yang akan di jadikan Jawara IV Bintang. Beberapa saat kemudian datanglah Pak Dave yang sepertinya akan masuk ke dalam kelas IV Bintang,, “Kok Pak Dave masuk ke kelas IV Bintang lagi padahal sudah tidak ada pelajarannya”

Dan benar saja bahwa Pak Dave masuk ke kelas IV Bintang

“Hallo semuanya,,, Bapak dengar kalian kangen sama Bapak mangkanya Bapak kembali ke kelas ini” Ucap Pak Dave narsis serentak semua murid bersurak kecuali?? Tahu sendiri lah.

“Hm… ini yang ganteng kok gk nyurak sih,,” Ucap Dave sambil melirik ke arah Cakka, seperti biasa Cakka hanya memandang ke arah lain kalau saja di goda oleh Pak Dave,,

Sementara Pak Dave bosa basi dengan murid IV Bintang, Cakka memandangi ke arah jendela luar yang terlihat seorang anak perempuan sedang duduk di kursi tugu samping kelasnya,,, Cakka mempertajam matanya dan ia dapat melihat dengan jelas klo mata anak perempuan itu sama dengannya, mata orang yang sedang murung, namun wajah manisnya tetap terlihat,,

“Oke sebenarnya bapak kesini bukan mau mengajar kalian lagi” Ucap Pak Dave terpenggal

“Terus,,” Ucap Sion nyerobot

“Sion sopan dikit ya sama Bapak,, apa kamu mau Bapak strap lagi” Ancam Pa Dave

“Hm… muka kamu merak kenapa??” Lanjutnaya

“Biasa Pak pereman,,” Kata Sion, Cakka hanya sedikit tersenyum dan tidak mengalihkan pandangannya pada perempuan seusianya di balik kaca.

“Hah,,,wow,,, cakka tersenyum,,,” Batin Pak Dave yang baru kali ini melihat Cakka tersenyum, kemudian Pak Dave juga mengikuti arah mata Cakka,,, dan yups,, Cakka memandang anak yang ada di kursi tugu samping kelas IV Bintang

“Sebenarnya Bapak ke kelas ini bukan untuk mengajar kalian lagi,, tapi ada anak baru yang akan masuk kelas ini,,,” Ucap Pak Dave semuanya senang begitu pun Cakka,, dalam benaknya pasti anak baru yang akan masuk kelas IV adalah anak perempuan yang dia lihat

EPISODE SELANJUTNYA >>>>>

“Oik Cahnya Ramadlani, oh jadi namanya Oik” Batin Cakka yang melihat buku tuli Oik, Oik hanya diam dan menatap lurus ke depan

“Cakka Kawekas Nuraga, kok dia diam seperti aku?? Apa dia senasib dengan aku ya” Batin Oik melihat papan yang ada di kelas yang memang menunjukan nama serta no meja dan kursi yang setiap siswa di beri nomor,,,

Kebetulan Cakka siswa tercerdas jadi dia ada di peringkat atas,, lagi pula bintang Cakka lebih banyak dari yang lain,,,

“IV Bintang Cakka Kawekas Nuraga,, Selalu ranking 1” Batin Oik salut karena melihat gaya Cakka yang Cuek dan Cool,

“Perang batin terus nih Oik sama Cakka,, padahal klo ngomong langsung kan enak”

Ucap siapa lagi klo bukan penuslis

CB~LUvers saya harap kalian memilih jalan ceritanya,,,

>>> Ayah Cakka tetap membenci Cakka hingga ada kejadian yang masih di

rahasiakan,,,,

>>> Ayah Cakka mengajak Cakka untuk bicara namun Cakka terlanjur sakit

hati hingga ada kejadian yang masih di rahasiakan,,,,

>>> Aku menghapus CB Kesetiaan Cinta Kita {Bunda Cakka Takut sama

Ayah}

Hehehhe yang ketiga gimana ya?

Comment ya nanti di lanjut klo udah ada commentnya

1 komentar:

Anonim

lanjut truz kak yg in sm yg stunya lgi donkk yyy???thx..\(^o^)/

Posting Komentar