Kesetiaan Cinta Kita {Ku Tunggu Kau di Pintu Surga}






Parks first love

“Ik,” Ucap cakka tak sengaja tertahan

“Apa kka” Tanya Oik heran

“Kamu gpp keluar rumah,, bukannya dokter bilang kamu harus banyak istirahat di rumah” Jawab+tanya cakka

“Abis klo di rumah terus sumpek kka,, lagian aku udah baikan kok” Jelas Oik, Cakka hanya tersenyum

“Eh Ik,,, liat deh (sambil menarik tangan Oik), bunga itu masih tetap indah dan cantik ya,, walapun sudah 3 
tahun berlalu,,” Kata Cakka mendekati bunga itu hendak memetiknya

“Husst,, (menyangga tangan cakka) jangan di petik kka, itu namanya bunga edelweis, bunga itu di sebut juga bunga abadi, jadi aku mohon jgn di petik ya kka” Jelas Oik

“Oh gitu ya???”  Kata Cakka sambil memegang halus pipi Oik

“Malu ah kka, ada Alvin tuh” Seru Oik dengan volume suara yang tipis dekat telinga Cakka, Alvin hanya diam menatap ponselnya,,


Mereka berada di taman bertiga,,, disana ada Cakka, Alvin dan Oik.
Alvin sedang menunggu Sivia, oleh karna itu ia sibuk dengan ponselnya.


“Kka bukannya kamu malam ini ada pentas ya?” Tanya Oik 

“Iya ik, kamu datang ke acara aku ya ,,” Jawab+ harap Cakka

“Iya kka,, pulang yuk kka, aku takut ganggu kamu soalnya malam ini kamu pentas” Pinta Oik karna takut mengganggu jadwal latihan Cakka yang memang seharusnya saat ini adalah jadwal latihan Cakka.

“Ik,, (sambil menggenggam kedua tangan Oik) Aku tuh sayang sama kamu, sangking sayangnya aku sama kamu, aku gk mau sedetikpun jauh dari kamu Ik” Ucap Cakka air mata Oik menetes namun dengan sigap tanpa sepengetahuan Cakka air mata Oik di lap sehinggal Cakka tak melihat Oik menangis.

“Kka jgn bilang gitu dong, kamu bilang gitu kayak aku mau mati aja” Kata Oik lirih

“Benar Ik, aku gk mau diwaktu aku jauh dari kamu, kamu tinggalin aku,, itu yang membuat 1 detikpun sayang klo gk ada di dekat kamu,,” Batin Cakka 

“Husst,, gk blh bilang gitu,,” Kata Cakka menarik tangan Oik menuju danau sedangakan Alvin mengikuti dari belakang, ia masih sibuk dengan ponselnya karna dalam pesan singkat Sivia mengatakan sudah hampir dekat dengan taman


Clak!!!

Tetesan darah membasahi rerumputan di taman,, darah itu berasal dari hidung Cakka,
Cakka tak menyadari bahwa hidungnya mengeluarkan darah begitu pula Oik yang digandengnya selangkah berada dibelakang punggung Cakka.
Alvin yang baru menyadari bahwa darah yang membasahi rumput berasal dari hidung cakka langsung mendekati cakka,, dan menutupi hidung cakka dengan tissue yang ada di tangannya..
Cakka yang menyadarinya langsung mengambil alih tissue dari tangan Alvin,,, sementara Oik hanya bengong melihat tingkah Alvin dan Cakka,,,

“Hm… mesra nya sahabat yang satu ini” Sindir Oik tak sadar apa yang terjadi.

“Ik,, ikut aku yuk,, katanya Sivia mau ketemu kamu di taman depan,,” Ajak Alvin sengaja berbohong, agar ia tak tahu apa yang terjadi pada Cakka, selain itu agar Cakka dapat dengan mudah membersihkan darah dari hidungnya tanpa sembunyi²..

“ Ok deh…” Kata Oik langsung setuju, karna Sivia itu sabahat Oik yang paling baik “Kka aku ke depan dulu y” Pamit Oik, Cakka hanya mengangguk dengan tissue yang masih digenggam 

“Kka,, gw itu lebih kasihan sama lo dibanding  Oik,, karna penyakit lo itu lebih parah dibanding Oik, lagi pula dokter memvonis kamu mengalami kanker otak stadium akhir, penyakit yang sulit bahkan tidak dapat disembukan,, lo itu sahabat gw kka,, gw blm mau kehilangan lo, karna sahabat seperti lo gk akan ada yang dapat menggantikan, itu juga yang membungkam mulut gw agar gk bilang sama siapa² tentang penyakit lo,,, gw jaga itu dari teman² yg lain, Oik bahkan keluarga lo kka” Batin Alvin kacau,, karna kasihan melihat penyakit sahabatnya kambuh,, sementara Oik bengong melihat tampang Alvin yang gelisah…

“Vin kamu kenapa??” Tanya Oik

“Gpp, yuk Ik agak cepat takut Sivia ngambek,,” Jawab Alvin, Oik hanya menurut saja



Sementara di taman dalam Cakka sibuk dengan tissue yang penuh dengan darah,,,
Sudah berapa helai tissue yang habis untuk mengelap darah di hidungnya yang tak kunjung berhenti keluar..


“Ya Allah,, kapan darah ini berhenti keluar,,,” Lirih Cakka lemas karna darahnya sudah banyak keluar
Tak berapa lama darah Cakka berhenti namun ia terlihat lemas,, dengan tenaga seadanya Cakka membuang tissue² yang penuh darah ke tong sampah,, kemudian ia duduk di kursi dekat danau,

“Ik,,, selain aku takut kehilangan kamu, aku juga takut mendahului kamu, karna penyakit aku yang sudah parah ini, maafin aku Ik udah nutupin hal ini,, semua demi kebaikan kamu, mungkin seandainya kamu tahu penyakit aku, mungkin penyakit kamu bisa lebih parah lagi” Batin Cakka



Sementara itu di taman depan terlihat Sivia yang sedang berjalan menuju arah taman,,, Sivia pun berpapasan dengan Oik dan Alvin,,,


“Hay Ik,, mau kemana kamu” Seru Sivia, Alvin mengedipkan mata ke Sivia, tanda ia harus mengiyakan apapun yang di katakan Oik

“Loh,, kok kamu tanya gitu ke aku??,,, Alvin kan tadi bilang klo kamu mau ketemu sama aku,,, ya aku sih iya in aja, takutnya ada yang mau kamu omongin sama aku” Heran Oik menjelaskan

“Oh iya,, aduh aku lupa Ik, nanti aja deh di rumah kamu” Ucap Sivia cengengesan

“Ya udah deh,,, kita ke dalam yuk kasihan Cakka di sana sendiri” Ajak Oik menggandeng tangan Sivia

“Kalian duluan aja,, nanti aku nyusul,” Kata Alvin, Oik dan Sivia mengiyakan dan berlalu


Terlihat Alvin mengeluarkan ponsel dari saku celananya hendak menghubungi seseorang..

“Gimana Kka?,, udah beres belum ngebersihinya??” Tanya Alvin

“Udah Vin, thank ya, lo sahabat gw yang paling hebat deh” Jawab Cakka

“Bkn gw sahabat yang hebat kka,, lo lah sahabat gw yang hebat” Batin Alvin mematikan ponselnya dan berjalan menuju taman dalam…..



Alvin menyusul Sivia dan Oik menuju Taman dalam,,


Di taman dalam Oik sempat terkejut dan berhenti sejenak,,, Alvin dan Sivia hanya keheranan.
Akhirnya Alvin dan Sivia tahu penyebab Oik terkejut, setelah mereka melihat apa yang Oik lihat,

“Hah? Tissue itu penuh darah?, jangan² itu darah cakka lagi, aduh tuh anak ngebersihinnya gk beres banget sih,,,” Batin Alvin yang ikut terkejut

Sebenarnya Oik takut darah,, karna itu ia terkejut dan langsung lemas, hal itu juga yang buat Cakka menyembunyikan darah di hidungnya yang sulit berhenti,,

“Udah Ik kita jalan lagi aja,, nanti klo lama² matung di sini kamu pingsan lagi” Khawatir Sivia sambil memegangi Oik,,,


Beberapa langkah di belakang kursi yang Cakka duduki,,,
Cakka pun menoleh kebelakang…


“Loh,,,!! Oik kenapa kok pucat banget…” Tanya Cakka

“Perasaan aku, kamu lebih pucat dari Oik deh Kka..” Jelas Sivia

“Ah masa….” Ucap Cakka singkat sambil tersenyum dengan muka pucatnya

“Mungkin mereka jodoh kali Siv,, jadi pucat 1 pucat semua,,” Sambung Alvin

“Ini ni tadi Oik lihat darah yang di tongsampah itu (menunjuk tong sampah dimana cakka membuang tissue),, terus beginilah jadinya klo Oik habis liat darah..” Ucap Sivia 

“Oh gitu,,, sini dudukin di samping aku aja,,,” Seru Cakka dengan tetap duduk,,, ia tak sanggup untuk berdiri beberapa saat setelah mengeluarkan banyak darah.. Oik pun di dudukan di samping cakka,,, sementara itu Alvin dan Sivia memisahkan diri dari Cakka dan Oik, namun lokasi mereka tak jauh dari Cakka dan Oik takutnya mereka memerlukan bantuan.

Bersambung di sini aja,,,,

Kesetiaan Cinta Kita {Bunda Cakka Takut sama Ayah} Part II

Beberapa Tahun Kemudian

Cakka Kawekas Nuraga

Cakka Kawekas Nuraga itu namaku entah dari mana namaku itu berasal, aku tak tahu,,, hanya saja Mas EL dan para pembantu dirumahku selalu memanggilku dengan nama Itu,,,, Bundaku sudah mendinggal ketika aku lahir,, Ayahku selalu diam, tak pernah bicara sepatah katapun padaku,, aku tak pernah ia tanya, namun Mas EL selalu dimanjakannya, setiap Mas EL pulang sekolah Ayah pastih bilang “Tadi di sekolah belajar apa” “Tadi dapet nilai berapa PR’y” dan lain², Pokoknya itu membuat aku sangat iri pada Mas EL, Ayah selalu menyalahkan aku, apa yang aku perbuat meski benar ia anggap salah, pernah sekujur badanku lebam akibat pukulan Ayah. Sekarang dan seterusnya aku bersumpah tidak akan bicara dengan Ayah 1 kata pun dan juga aku akan bungkam meski siapapun yang bertanya padaku tak terkecuali,,,, Aku sekolah di SD Nusa Indah tepatnya kelas IV ,, Aku sungguh sangat benci sama yang namanya Shilla, dia selalu ganggu aku setiap waktu di sekolah, sialnya lagi aku 1 kelas sama dia, Mungkin cukup sekian perkenalan aku.

Ashilla Zahrantiara

Ashilla Zahrantiara itu nama aku nama aku jelas dapet di kasih sama ke 2 orang tua yang aku sayangi,,, Aku tuh orangnya manja, cantik, imut, cute, pokoknya yang baik ada di aku semua,, aku bersekolah di SD Nusa Inda,,, Aku sempat aneh sama anak laki² yang bernama Cakka Kawekas Nuraga?? Dia itu aneh banget, dia gk pernah bicara 1 patah katapun, meski aku paksa dan aku pernah kerjain dia, dianya diam aja kayak patung,, hehehhe tapi pas aku liat dia, lama kelamaan kok aku rasain yang namanya Cinta?? Aku cinta sama Cakka orang yang aneh terlebih kalo istirahat suka ngilang gitu aja aku anggap dia Anak Ilang..

Nah masalah kenapa aku bisa Cinta sama Cakka

Pertama>>> Dia Cakep, Cool dan yang baik² ada di dirinya sama kayak aku cocok kan jadinya

Kedua>>>> Cakka Kaya,,, Bokapnya punya banyak perusahaan di Indonesia bahkan di Luar Negri…

CAKKA I LOVE YOU

Langsung ke sumber cerita……….

“Cakka,,,cakka,,,, bangun dik, udah pagi nih,,” Ucap Mas EL lembut membangunkan Cakka

“Hm…..” Kata Cakka yang tak berarti

“Ada Shilla tuh,,,” Ucap Mas EL seketika mata Cakka terbuka,,,

Cakka tidak suka dengan Shilla, maka dari itu Mas EL sengaja menyebutkan nama Shilla agar Cakka terbangun, Cakka kini duduk dari tidurnya tanpa berbicara sedikit pun,, ya emang selama ini ia tak pernah berbicara, namun Mas EL berharap Cakka mau berbicara dengannya, sudah 8 dari Cakka kecil ia tak pernah bersuara,, mungkin karena sering di marahin Ayah dan tidak mendapat kasih sayang dari Ayahnya.

Setelah selesai mandi dan memakai seraga sekolah Cakka menuju ruang makan,, disana terdapat Mas EL dan Ayahnya yang sedang asik canda tawa, Cakka hanya melihat canda tawa mereka dengan senyum miris,,,”Mengapa ayah gk pernah bicara sama aku, apa aku sebegitu sialnya, dan apa ini akan terus berlangsung seperti ini”. Pas Cakka tepat berada di belakang kursi dan berhadapan dengan Ayahnya, Ayah Cakka langsung menghentikan canda tawanya dengan Mas EL,, keadaan hening seketika,,,

“Ayah kemarin kan Cakka ranking 1, ayah beliin hadiah dong buat adikku tercinta ini” Pinta Mas EL sedangkan Cakka hanya menundukan kepala sambil meraih roti tawar di meja makan.

“Sayang Ayah berangkat dulu ya” Ucap Ayah yang tidak menanggapi perkataan Mas EL, ya ayah memang selalu tidak peduli dengan sesuatu yang berurusan dengan Cakka.

Ayah pun berlalu dari Cakka dan Mas EL namun sebelum kerja ayah mengulurkan tangannya pada Mas EL yang bermaksud untuk pamit kerja, namun hal itu dilakukannya hanya pada Mas EL tidak kepada Cakka,,, Cakka masih dalam tunduknya,, Ia enggan untuk melihat apa yang ada di hadapannya, ia takut dan marah.

“Dik, yang sabar ya” Ucap Mas EL mengelus punggung Cakka

“Oh iya berangkat yuk,, takut kesiangan,” Ajak Mas El aku hanya menurut.

Di sekolah,,,

Sepeti biasa Cakka selalu di sambut oleh pak satpam di sekolah, seperti biasa juga Cakka diam tanpa berbicara, Cakka pun masuk ke halaman sekolah menuju kelasnya,,,

“Pak,,maafin adik saya ya pak,, dia memang begitu, bukan hanya pada Bapak tapi pada saya dan semua orang” Ucap Mas EL tulus

“Iya den,, kayak baru tahu aja,, tapi kok den Cakka itu diem banget ya padahal sudah 4 tahun bersekolah di SD ini” Balas Pak Satpam

“Gak tahu juga,, klo disini 4 tahun gk bicara apa lagi di rumah dia udah gk bicara 8 tahun” Ucap Mas El

“Oh,,iya,,,iya” Kata Pak Satpam

Satpam di SD di mana Cakka bersekolah adalah mantan pembanti di rumah keluarga Nuraga, ia keluar karena pernah melakukan kesalahan, namun sebenarnya bukan keluarga Nuraga yang memberhentikan atau memecatnya melainkan dirinya sendiri yang mengundurkan diri karena merasa malu dan tak pantas ada di naungan keluarga Nuraga yang sangat baik padanya.. Meski demikian Pak satpam tetap baik dan memanggil Cakka dan Elang dengan nama tambahan “Den” di depannya.

“Pak Elang pamit dulu ya, soalnya takut kesiangan juga,,” Pamit El pada pak satpam dan menjulurkan tangannya untuk salim,,(Mas EL adalah orangnya baik dan ramah serta tidak membedakan derajat manusia, pokoknya klo di lihat lebih tua dari dia, dia selalu pamit dengan salim tak terhalang oleh status pembantu dan majikan atau sebagainya).

“Oh iya den,, Bapak juga sudah mau jaga² nih” Ucap Pak Satpam, Mas EL pun masuk ke dalam mobil dan meluncur ke sekolahnya di SMP Boys Scholl

Di kelas Cakka,,,,,,,,,,,

“Hay ganteng, udah sarapan belum” Tanya Shilla memegang dagu Cakka, Cakka hanya menatapnya sinis tanda ia tak ingin di begitukan Oleh Shilla

“Kok diem aja sih,,” Tanyanya lagi merangkul Cakka, namun Cakka mendorong tubuh Shilla yang duduk si sampingnya hingga terjungkal.

“Eh kurang ajar kamu Cakka,, kok kamu dorong aku sih,, dasar orang aneh, tukang ngilang, bisu, tuli, bla²” Oceh Shilla menghina Cakka, Cakkanya hanya diam

Tak berapa lama bel masukpun berdering,,,,,,dan Pak Dave pun masuk ke kelas, Pak Dave adalah guru yang selalu mengidolakan Cakka,, ya selain pintar Cakka juga memiliki aura bintang maka dari itu Pak Dave selalu memanjakan Cakka di sekolah, namun yang di manjanya diam saja, malah tak menggubris sedikitpun perhatian Pak Dave, meskipun di abaikan Pak Dave tetap sayang pada Cakka,, ya karena kasihan pada Cakka yang cenderung murung dan tak pernah beradaptasi dengan teman²nya.

“Selamat pagi Pak Dave yang Smart” Sapa semua murid di kelas IV bintang, kata yang Smart di tambahkan oleh Pak Dave sendiri entah apa artinya dan murid² hanya menurut saja.

“Ya,, selamat pagi juga anak² yang cantik dan cakep” Ucap Pak Dave yang membuat Cakka menyipitkan matanya tanda bosan dengan hal yang itu² aja

“Cakka Kawekas Nuraga, Senyum dong kok cemberut gitu,,” Kata Pak Dave, Cakkanya kayak gk mendengarkan gitu.

“Cakka kan tuli dan bisu Pak,,” Kata seseorang teman Cakka yang berada di bangku paling belakang di sudut kanan

“Usttt… Sion siapa yang ajarin kamu bilang gitu,, sekarang kamu maju kedepan,,” Marah Pak Dave yang mengatai Cakka tuli dan bisu,, Cakka hanya menunduk di bilang bisu

“Emang bener kok pak, klo gk tuli dan bisu dia pasti bicara dan,,,,” Omongan Sion terpotong

“Sudah sekarang kamu ke sudut di depan, angkat kaki kamu satu, dan pegang telinga kanan dengan tangan kiri dan telinga kiri dengan tangan kanan,, cepat sana” Bentak Pak Dave yang sudah mulai marah..

Bel Istirahat berdering,,,,,,,,,,,,

Setelah bel istirahat berdering Pak Dave pun menyudahi pembelajaran di kelas IV Bintang dan keluar dari kelas itu,, otomatis Sion terlepas dari hukumannya,,,, setelah semua murid keluar dari kelas hingga di dalam kelas tersisa Cakka dan Sion,,,Sion menghampiri Cakka

“Eh tuli,,enak ya lo liat gw di strap” Ucap Sion mengangkat kerah baju seragam Cakka hingga yang tadinya Cakka duduk menjadi berdiri,

“Eh iya gw lupa lo itu kan bisu,,,jadi gk bisa ngomong” Kata Sion tepat di telinga Cakka

“Lo itu anak tersial di keluarga Nuraga,,anak pembawa sial, hingga ibu lo mati ketika anak sial kayak lo ini lahir” Ucap Sion masih meremas kerah baju seragam Cakka

“PLAKKK” Sebuah tamparah keras terlepaskan, namun bukan oleh Sion melainkan oleh Cakka, jadi Cakka yang menampar Sion

“Lo boleh bilang gw itu Bisu, tuli dan yang lainnya asal jangan lo bilang Bunda gw meninggal karena gw, asal lo tahu,, lo itu cuma anak pungut yang di adopsi oleh keluarga lo,, gw tahu semua tentang keluarga lo, ini adalah kali pertama dan terhakhir gw bicara ,untung gw cuma tampar lo doang, itu sebagai peringatan buat lo, , jadi gw harap lo tutup mulut lo itu mengenai gw klo gk gw gk segan² buat hancurkan lo” Ucap Cakka Sinis sambil balik memegangi kerah baju Sion, hal itu membuat nyali Sion ciut dan termenung mendengar perkataan Cakka yang mengatakan Sion adalah anak pungut.

Tak terasa bel masuk berdering,, Cakka dan Sion tak sempat beristirahat, karena mereka abis ribut di kelas,, semua murid di kelas IV Bintang tak mengetahui klo Cakka tadi berbicara malah sampai menampar Sion, Namun sempat ada yang menanyakan mengapa pipi Sion itu merah, Sion hanya bilang tadi terbentur pintu, dan anak² hanya percaya saja karena Sion lah sang Jawara kelas,, tapi kayaknya klo semua murid IV Bintang lihat Cakka tampar Sion dan Sionnya diam aja mungkin Cakka yang akan di jadikan Jawara IV Bintang. Beberapa saat kemudian datanglah Pak Dave yang sepertinya akan masuk ke dalam kelas IV Bintang,, “Kok Pak Dave masuk ke kelas IV Bintang lagi padahal sudah tidak ada pelajarannya”

Dan benar saja bahwa Pak Dave masuk ke kelas IV Bintang

“Hallo semuanya,,, Bapak dengar kalian kangen sama Bapak mangkanya Bapak kembali ke kelas ini” Ucap Pak Dave narsis serentak semua murid bersurak kecuali?? Tahu sendiri lah.

“Hm… ini yang ganteng kok gk nyurak sih,,” Ucap Dave sambil melirik ke arah Cakka, seperti biasa Cakka hanya memandang ke arah lain kalau saja di goda oleh Pak Dave,,

Sementara Pak Dave bosa basi dengan murid IV Bintang, Cakka memandangi ke arah jendela luar yang terlihat seorang anak perempuan sedang duduk di kursi tugu samping kelasnya,,, Cakka mempertajam matanya dan ia dapat melihat dengan jelas klo mata anak perempuan itu sama dengannya, mata orang yang sedang murung, namun wajah manisnya tetap terlihat,,

“Oke sebenarnya bapak kesini bukan mau mengajar kalian lagi” Ucap Pak Dave terpenggal

“Terus,,” Ucap Sion nyerobot

“Sion sopan dikit ya sama Bapak,, apa kamu mau Bapak strap lagi” Ancam Pa Dave

“Hm… muka kamu merak kenapa??” Lanjutnaya

“Biasa Pak pereman,,” Kata Sion, Cakka hanya sedikit tersenyum dan tidak mengalihkan pandangannya pada perempuan seusianya di balik kaca.

“Hah,,,wow,,, cakka tersenyum,,,” Batin Pak Dave yang baru kali ini melihat Cakka tersenyum, kemudian Pak Dave juga mengikuti arah mata Cakka,,, dan yups,, Cakka memandang anak yang ada di kursi tugu samping kelas IV Bintang

“Sebenarnya Bapak ke kelas ini bukan untuk mengajar kalian lagi,, tapi ada anak baru yang akan masuk kelas ini,,,” Ucap Pak Dave semuanya senang begitu pun Cakka,, dalam benaknya pasti anak baru yang akan masuk kelas IV adalah anak perempuan yang dia lihat

EPISODE SELANJUTNYA >>>>>

“Oik Cahnya Ramadlani, oh jadi namanya Oik” Batin Cakka yang melihat buku tuli Oik, Oik hanya diam dan menatap lurus ke depan

“Cakka Kawekas Nuraga, kok dia diam seperti aku?? Apa dia senasib dengan aku ya” Batin Oik melihat papan yang ada di kelas yang memang menunjukan nama serta no meja dan kursi yang setiap siswa di beri nomor,,,

Kebetulan Cakka siswa tercerdas jadi dia ada di peringkat atas,, lagi pula bintang Cakka lebih banyak dari yang lain,,,

“IV Bintang Cakka Kawekas Nuraga,, Selalu ranking 1” Batin Oik salut karena melihat gaya Cakka yang Cuek dan Cool,

“Perang batin terus nih Oik sama Cakka,, padahal klo ngomong langsung kan enak”

Ucap siapa lagi klo bukan penuslis

CB~LUvers saya harap kalian memilih jalan ceritanya,,,

>>> Ayah Cakka tetap membenci Cakka hingga ada kejadian yang masih di

rahasiakan,,,,

>>> Ayah Cakka mengajak Cakka untuk bicara namun Cakka terlanjur sakit

hati hingga ada kejadian yang masih di rahasiakan,,,,

>>> Aku menghapus CB Kesetiaan Cinta Kita {Bunda Cakka Takut sama

Ayah}

Hehehhe yang ketiga gimana ya?

Comment ya nanti di lanjut klo udah ada commentnya

Kesetiaan Cinta Kita Part VI

Sekian lama kabur dari CB akhirnya Kesetiaan Cinta Kita mengeluarkan terusan cerbungnya,,, ini Part 6 nya,,, klo mau di buat Caik Ok gk juga Ok yang penting comment

Bel sekolah bordering tanda jam istirahat telah berakhir, Cakka, Alvin, Oik dan Sivia pun beranjak dari kantin menuju kelas,, Cakka, Oik dan Sivia ke kelas vii c sedangkan Alvin masuk ke kelas vii b.

Di dalam kelas vii c~~~~~~~~~~~~~~~

Tampak Cakka dan Oik sedang bercanda, tiba² terdengar suara kursi terbentur dengan meja yang terdengar di kursi belakang tepatnya di tempat Agni duduk, terpancar jelas dari raut wajah Agni yang begitu cemburu melihat adegan Cakka dan Oik yang biasanya Cakka lakukan dengan Agni, namun Cakka pura² tak mendengarkan suara gaduh itu,,Biarin aja ah, toh dia udah jahat sama Oik

“Ag lo apa²an sih,,” Kata Ozy.

“Diem lo,” Ancam Agni

“Dasar orang gila,,” Batin Ozy sambil menatap Agni sini

“Apa²an lo liatin gw gitu,, mau gw tonjok lo” Ancam Agni lagi

“Cemburu liat Cakka sama Oik ya” Ledek Ozy

“Pletak,,” 1 jitakan menimpah kepala Ozy serempak semua melihat kejadian itu

“Mau lagi” Timpal Agni kemudian

“Gk ni, ampun deh” Pinta Ozy memegangi kepalanya

Setelah ribut² di dalam kelas vii c akhirnya masuk salah seorang guru yang memang bagian pelajarannya, lebih tepatnya Pak Jhoe guru mata pelajaran seni, semua murid vii c dimintanya untuk ke ruangan seni, karena memang sekarang bagian tes menyanyi dan bermain alat musik,, Agni pun semangat karena biasanya klo ada praktek seni seperti ini dia selalu main gitar bersama Cakka, namun hati Agni sakit ketika melihat Cakka menggandeng tangan Oik sepanjamg perjalanan dari kelas ke ruang seni, Awas aja tu anak sekarang bisa menang dari gw tapi nanti,,,, GK AKAN,

Sesampainya di ruang seni~~~~~~~~~~~~~

Seperti biasa Cakka langsung mengambil gitar, ya karena gitar lah yang ia paling suka, meski demikian Cakka mahir dalam segala alat music, Oik pun bingung ketika ada di ruang seni itu karena dulu ketika Oik ke sini ruangannya tidak terlalu besar dan alat² seninya tidak banyak,,

“Kenapa Ik kok bengong,,”Tanya Ozy yang sedari tadi melihat 1000 kebingungan di wajah Oik,,

“Eh ngak kok,, gk apa²” Kata Oik gelagapan

“Pasti aneh ya, liat ruangan music sebesar ini” Tebak Ozy, Oik hanya diam

“Tadinya di ruangan ini memang gk segede ini,, terus waktu Cakka masuk sekolah di sini dia minta ke orang tuanya buat memperbesar ruang seni ini,, dan lagi semua alat music di sini milik Cakka,, tapi Cakkanya nge anggap semua yang di sini milik sekolah,,”Cerita Ozy panjang lebar

Karena meliha obrolan yang serius di antara Ozy dan Oik, Cakka pun mendekat ke mereka berdua sambil memegangi gitar,,

“Hm,,, ada apa nih serius banget” Kata Cakka

“Ini loh Cak,, si Oik nembak gw” Jawab Ozy asal

“Keong kayak kamu siapa yang mau,,” Ketus Cakka

“Kok jadi ribut sih,,” Lerai Oik

“Orang ganteng gini di sebut KEONG” Ucap Ozy

“Lagipula aku Cuma becanda kok Kka,,” Lanjutnya

“Beneran juga gk apa²,,” Ceplos Oik yang bermaksud menggoda Cakka, Cakka hanya manyun merasa di permainkan oleh Ozy dan Oik

Tak disangka ada sepasang mata yang melihat Cakka, Ozy dan Oik,, rahangnya mengencang seakan² benci dengan apa yang di lihatnya,, Awas lo Ik,,, lo itu buat gw sial aja,,, tunggu nanti pulang sekolah gw akan beri pelajaran lo.

“Anak² semuanya berkumpulsini” Seru Pak Jhoe yang membuat semua menghentikan kegiatan memegangi alat music kesukaannya masing².

“Lah kok kamu bawa gitarnya sih Kka” Tanya Oik heran

“Palingan abis di suruh kumpul nanti di suruh bawa alat music” Kata Cakka

“Oke semuanya, sekarang Bapak akan menyuruh kalian untuk menyanyi sendiri² lalu ber2,,” Kata Pak Jhoe

“Pak,, klo nyanyi sendiri blh bakai alat muskik kan” Tanya Ray sambil mengacungkan tangan kanannya

‘Boleh,, dan kalian bebas cari teman untuk nyanyi ber 2” Seru Pak Jhoe

“Asikkkk” Seru semuanya bersamaan karena di beri kebebasan untuk memilih,, biasanya semua siswa di tentukan oleh Pak Jhoe memilih pasangannya dan berakhir dengan pasangan yang tidak cocok,,

Ti tengah keributan memilih pasangan ponsel Pak Jhoe bordering tanda ada seseorang yang menelponnya,, Pak Jhoe pun izin keluar untuk menerima telpon itu,,, Setelah Pak Jhoe keluar semua siswa semakin ribut dengan acara memilih² teman yang bisa di ajak kolaborasi.


“Kka,,, lo sama gw kan,,” Kata seseorang dari belakang Cakka

“Gk akh gw mau sama Oik aja,,,” Kata Cakka pada seseorang yang tadi mengajaknya yang ternyata itu Agni

“Biasanya juga lo kan sama gw Kka,,” Protes Agni

“Kok lo jadi sewot gitu,,” Bentak Cakka, Oik pun menyenggol lengan Cakka bermaksud agar Cakka tak harus membentak Agni

“Karna gw ,,,,” Ucap Agni tertahan,,”Gw cinta sama lo Kka” Batinnya kemudian

“Gw dah bosen sama lo ni,,, dari dulu gw selalu nurutin keinginan lo,, lo mau ini gw turutin lo mau itu gw juga turutin tapi apa lo pernah turutin 1 aja permohonan gw,, pernah gk? Lo tuh maunya di ngertiin apa lo pernah ngertiin gw, sedikit pun gk pernah kan ni,,, sekarang gw benar² benci sama lo “ Ucap Cakka yang berhasil mengeluarkan unek²nya pada Agni yang selama ini dia pendam,, sekaligus menjadi sambaran petir bagi Agni,

“Lo udah berubah Kka,,” Lirih Agni, matanya berkaca² lalu meninggalkan ruang seni

Setelah Agni luar ruang seni Pak Jhoe pun datang dan memulai kegiatan yang di berikan kepada anak²,,, Pak Jhoe sempat menanyakan keberadaan Agni namun semua hanya menjawab tidak tahu ke mana,, Terpaksa semua murid melanjutkan kegiatannya tanpa Agni,,

Ada sebuah fenomena yang luar biasa di ruang seni,,ya gimana tidak kolaborasi Cakka dan Oik mendapatkan nilai sempurna (100) karena keduanya sangat menghayati lagu yang mereka bawakan,,, sungguh mereka berdua membuat semuanya iri,, mungkin bila Agni di ruang seni juga ia akan merasakan hal yang sama,, namun walapun tidak di ruang seni Agni tetap saja iri dengan kedekatan Cakka dan Oik,

Bel pulang sekolah kini berdering dengan nyaring,,, Sesekali Cakka menengok kanan dan kiri, ia sedang menunggui Oik yang tadi pamit ke toilet,, Karena tidak sabar akhirnya Cakka pergi ke toilet di mana Oik berada..

Di Toilet~~~~~~~~~~~~~~~~~

“Lotahu gk sih,,, klo gw itu gk mau lo deketin Cakka” Kata seseorang menjambak rambut Oik

“Lepasin ni,, pliss,,,” Pinta Oik kesakitan yang di jambak oleh Agni

“Heh lo denger gk,,gw minta lo jauhin Cakka” Ancam Agni sambil mengoyang²kan rambut Oik,, Air mata Oik pun membasahi pipinya

“Kenapa kamu bilang gitu Ag,, apa salah aku deketin Cakka” Tanya Oik tak tahu bila Agni menyukai Cakka

“Dasar bodoh,,” Kata Agni masih menjambak rambut Oik dengan tangan kiri dan tangan kanannya hendak menampar pipi Oik,,,

“Plak” Sebuah tamparan meleset tepat di pipi,,, Namun bukan dipipi Oik melainkan dipipi Agni, ketika Agni hendak menampar Oik seseorang memegangi tangannya dan menampar Agni,, betapa kagetnya Oik terlebih Agni ketika melihat yang menampar Agni adalah Cakka.

“Lepasin tangan lo dari rambut Oik” Kata Cakka dingin membuat Agni takut dan melepaskannya

“Lo itu udah kayak binatang ya Ni,, sadis” Lanjut Cakka

“Caaa,,,” Ucap tertahan Oik sambil menangis, Cakka pun mendekati dan memeluknya,, melihat hal itu membuat Agni semakin marah dan ia meninggalkan mereka berdua,,,

“Tenang ya Ik” Ucap Cakka menenangkan Oik

“Kenapa sih aku selalu sial” Lirih Oik membuat Cakka merasa kasihan

“Kamu gk blh bilang gitu Ik” Pinta Cakka melepaskan pelukannya lalu memegang pipi Oik dan menatapnya dalam, Oik pun menutup matanya karena takut melihat mata Cakka yang begitu indah

“Ik pulang yuk” Ajak Cakka, Oik pun membuka matanya dan ikut pulang

Di depan gerbang sekolah ternyata tengah berdiri seorang permpuan canti dengan seseorang pria yang Oik dan Cakka kenal,, mereka Alvin dan Sivia,,,,,

“Hm,,” Seketika Cakka dan Oik berdeham membuat Alvia salting

“Apaan sih lo Ik’ Kata Sivia yang membuat Alvin melongo

“Perasaan tadi Aku- Kamu kok jadi Gw- Lo sama Oik” Batin Alvin

“Gpp kan sama sahabat,, tapi klo sama pacar ya gk gitu kan” Ceplos Cakka membuat Alvin tresentak

“Iya benar asal jangan sama pacar” Upst Sivia keceplosan membuat Alvin 2x lipat bingungnya

“Ik mau aku antar pulang?” Tawar Cakka

“Gk deh,,,makasih” Jawab Oik

“Klo kamu Siv” Tanya Alvin

“Aku mau bareng sama Oik aja” Kata Sivia

Alvin pamit ke mereka ber 3 karena ada janji dengan omanya,, Tak berapa lama kepergian Alvin mobil jemputan Cakka pun datang dan seperti biasa Cakka di jemput oleh Mas EL,, Apalagi ketika Cakka dekat dengan Oik kayaknya Mas EL setuju banget terlebih dia selalu semangat ngantar jemput Cakka gk seperti biasanya,, Mungkin semua Mas EL lakukan demi kebaikan Cakka.

“Hola adikku sayang” Sapa Mas EL membuka kaca mobilnya

“Ah lebeh deh Mas ini” Kata Cakka geli

“Asik kosa kata baru LEBEH” Kata Mas EL antusias Cakka pun masuk ke dalam mobil,

“Eh,, mau ngapain kamu masuk” Seru Mas EL membuat Cakka menyipitkan matanya

“Terus Cakka pulang jalan kaki gitu,, klo gk naik nie mobil” Celoteh Cakka

“Bukan gitu ganteng, tapi kamu tega Oiknya di tinggal” Rayu Mas EL

“Gk mas, katanya Oik mau di jemput sama supirnya” Kata Cakka

“Oh..” Kata Mas EL singkat

Baru saja Cakka berbelok ke kiri ada sebuah mobil yang jauh lebih mewah dari mobil yang di tumpanginya,,,,dari spion Cakka melihat mobil itu bergerak mendekati Oik,,,

“Buset Kka, tu mobil keren banget” Kagum Mas EL namun Cakka hanya memperhatikan mobil barusan yang mendekati Oik dan berlalu,,

Di rumah Oik~~~~~~~~~~~~~~~~

pukul 07.00 p.m

Seperti biasa Oik hanya berada di rumah itu seorang diri tapi tidak dengan hari ini, karena hari ini Oik di damping oleh sahabatnya Sivia,,, Oik dan Sivia ada dikamar Oik, mereka sedang menonton televisi,,

“Ik tahu gk lo,,” Tanya Sivia tak sempurna

“Tahu apa,, klo ngomong yang lengkap dong” Kata Oik

“Tadi waktu di gerbang sekolah gw di tembak sama Alvin,,” Kata Sivia bangga

“Oh,,” Kata Oik singkat

“Kok cuma oh sih,,” Kesal Sivia

“Terus,,” Lirik Oik

“Gk deh, gk jadi” Kata Sivia dan kemudian mereka sibuk dengan kegiata masing²

Di tumah Cakka~~~~~~~~~~~

Seperti biasa di rumah Cakka yang cukup megah tidak ada penghuninya, yang jelas cuma ada Cakka dan para pembantunya, sedangkan Ayah dan Bundanya sibuk bekerja dan Mas EL klo jam segini lagi ngumpul sama anak Bandnya,, tadinya sih di ajak ikut sama Mas EL tapi Cakka menolaknya dengan alasan mau mengerjakan tugas sekolah, padahal yang sebenarnya ia rasakan karena takut mengganggu kakaknya. Kini Cakka pun sedang berada di kamarnya, ia berjalan menuju lemari yang berada di kamarnya dam mengeluarkan sesuatu dari brankas bajanya,

“Lo dah balik ke Yogja yel, gw yakin lo balik ke sini dan bersekolah di SMP yang ada di samping SMP gw, cuma untuk nantangin gw main basket,, dari dulu lo tuh kalah dari gw terus, apa kali ini lo bisa menang dari gw,, gw akan saksikan penampilan lo besok,, semoga aja penyakit gw gk kambuh pas main,,” Batin Cakka memandangi Fotonya bersama Gabriel yang tak lain Saudara sepupunya.

Merasa Bt akhirnya Cakka mengeluarkan ponsel dan menelfon Oik namun hp Oik tak aktif,, ya mungkin saja Oik telah tertidur pulas,, Cakka pun memutuskan untuk tidur,,

Keesokan harinya di SMP HARAPAN NUSANTARA~~~~

Hari ini adalah hari dilaksanakanya pertandingan persahabatan antara SMP Harapan Nusantara dan SMP Budi Pekerti, Otomatis sekolah di liburkan,, namun banyak juga yang berniat ke sekolah hanya untuk melihat penampilan Cakka dkk yang memang memiliki pesona tersendiri,,,,

Sebuah mobil berhenti tepat di gerbang depan sekolah, keluar lah dari mobil itu Cakka dkk yang di antar oleh Mas EL, dan keluarlah Cakka, Alvin, Debo, Ray dan Ozy dari mobil serta mendapat sebuah sambutan dari ciliders yang menggunakan yelyel khusus….

Pertandingan pun akan di mulai pemain team dari SMP HN sudah berada di lapangan namun team dari SMP BP masih belum keluar dari ruangan khusus team,

5 menit kemudian keluar lah team SMP BP dari ruangan itu dan terlihatlah Gabriel tersenyum kepada Cakka sambil menuju ke tengah lapangan,,,

Setelah menjelaskan tentang peraturan permainan basket kini wasit melempar bola basket ke udara serempak Cakka dan Gabriel meloncat ajar mendapatkan bola tersebut…. UDAH DULU YA NGANTUK NIE

Kira² siapa yang menangnya??

Cakka atau Gabriel??

Comment pendapat kalian,,,