Kesetiaan Cinta Kita {Bunda Cakka taku sama Ayah}

Di kota Yogjakarta terdapat sebuah keluarga yang cukup kaya gimana gk di bilang kaya,, keluarga mereka memiliki tanah yang luas, perusahaan di seluruh pelosok Indonesia bahkan di luar negeri,,, Semakin hari semakin bertambahnya kebahagiaan dalam keluarga mereka, apalagi sekarang Istri dari Suami yang memliliki kekayaan sebanyak itu tengah mengandung,,,, Sang suami pun merelakan untuk diam di rumah yang begitu megah hanya untuk menemani sang istri yang sedang mengandung,,,, Kini tiba usia kandungan sang istri 7 bulan,,,, Merekapun tak sabar untuk menantikan Seorang anak yang dapat mewarisi kekayaannya,,,

Sang Istri ingin memiliki anak wanita, sedangkan Sang Suami menginginkan memiliki anak pria,, Segala perlengkapan Bayi sudah di beli bahkan kamarnya pun sudah dibuatkan,,, Pengasuh bayi pun sudah di persiapkan dan yang mengejutkan Sang suami menyewa pengasuhnya sebanyak 15 orang,,,Mungkin hal itu dilakukan agar anaknya kelak di jaga dengan baik….

Kini tiba waktunya Sang Istri melahirkan,,,, Rasa senang terpancar dari kedua mata Suami- Istri itu,,,, Sang suami pun membawa Istrinya ke rumah sakit bersalin ,,,, ketika sampai di rumah sakit sang istri di bawa ke ruang bersalin dan Sang Suami menunggu di luar sambil sesekali melihat jam tangannya,,,Aduhh,,,kok lama banget sih,,,,,Tak lama kemudian Bidan bersalinnya pun datang menghampiri Suami dari pasiennya,,,

“Pak selamat, anak bapak lahir dengan selamat” Ucap Bidan tersebut membuat rasa bahagia muncul seketika di hati Suami pasiennya..

“Alhamdullilah,,,” Syukurnya “ Terus bagaimana dengan istri saya?” Tanyanya kemudian

“Istri anda pun selamat” Jawab Bidan tersebut membuat kebahagiaannya bertambah

Setelah itu Sang Suami masuk ke ruang rawat istrinya,,, betapa bahagiannya melihat bayi mungil yang sangat tampan,, bayinya anak laki²,,,, Tak lama kemudian Sang Istri bangun dari tidurnya..

“Ayah,,,,” Kata sang Istri tersenyum

“Apa Bunda” Jawab sang Suami

“Anak kita di beri nama apa” Tanya sang Istri kemudian,, tampak terlihat di wajah suaminya sedang memikirkan nama yang cocok dengan bayi kecilnya..

“Giama Ayah kasih nama anak pertama kita Elang Nuraga” Usul sang Suami

“Klo Bunda gimana Ayah saja” Katanya setuju pada usul sang Suami

Setelah beberapa hari di rumah sakit bersalin merekapun kembali ke rumahnya dan disambut oleh para pembantunya,,, EL pun di titipkan pada pengasuh agar di rawat,, Ke 15 pengasuhnya itu takjub karena baru kali ini mereka melihat bayi yang begitu tampannya, sampai² mereka berebut ingin menimangnya,,, Melihat hal tersebut akhirnya majikannya menasehati agar mengasuhnya bersamaan, tidak blh berebut karena dapat menyebabkan hal buruk terjadi nantinya, merekapun mengangguk mengerti dan tak saling rebutan lagi…

Hari demi hari dilalui dengan kesenangan di keluarga itu,,, Sekarang rumah yang begitu besarnya dapat terisi oleh anaknya,,,, El pun semakin lama semakin besar dengan asuhan pengasuhnya,,, sesekali Bunda El melihat tingkah laku El yang manja dan lucu,,,,

“El… sini sayang” Panggil bundanya

“Nanti Bun,,El lagi main nih” Katanya dengan setengah teriak,, karena El berada di lantai 2 sedangkan Bundanya ada di ruang makan,,

“El…pasti lagi main game” Kata Ayahnya kemudian

“Ya sudah Bunda naik dulu ya,, mau ajak El turun” Kata Bunda seraya meninggalkan Ayah di ruang makan

Sesampainya di kamar EL

“Sayang…makan yuk” Tawar Bundanya duduk di samping El yang sedang main game sambil mengelus rambutnya

“Nanti ya Bun,,, tanggung” Jawab El masih fokus pada LCD TV’y

“Sayang…. Klo main game aja nanti bisa bodoh loh” Kata bundanya kemudian

“Iya deh iya,, yok kita turun,,,” Kata El yang memang luluh dengan kata nanti bisa bodoh klo main game terus..

Mereka pun makan bersama hari itu,,,,

Tak terasa umur Elang kini telah menginjak 4 tahun,, dan kebahagian keluarga itu kembali mengembang karena Bunda El kini tengah mengandung anak ke 2 nya,,, Memang usia kandungannya masih muda tapi seperti biasa Ayah El mempersiapkan peralatan dan kamar yang sama sepeti Elang,,, Tapi ada hal yang aneh dengan kehamilan Bunda El kali ini,,, Bunda El selalu mau’y menjauh dari El dan Ayahnya,,, Ayah El pun menuruti mungkin Istrinya sedang ngidam,,, sampai 7 bulan ini Istrinya tetap saja tidak ingin ketemu dengan El dan Ayahnya,,

Setelah Sembilan bulan kini Bunda El di bawa ke rumah sakit bersalin kembali dan di tempatkan di ruangan yang sama seperti pada saat bersalinnya 4 tahun lalu,,

Bidan pun bersiap untuk mempelancar persalinan itu,,, Ayah El dan El menunggu di luar dengan waktu yang lebih lama daripada waktu 4 tahu yang lalu,,,

Beberapa jam kemudian Bidan keluar dari ruangan,,dan menghampiri Ayah El dan El,,

“Selamat anak anda lahir dengan selamat” Ucapnya dengan senyum membuat Ayah El senang

“Alhamdulillah,,, bagaimana keadaan Istri saya” Tanya Ayah El membuat Bidan sedikit sedih dan Ayah El mengerti maksud Bidan itu

“Mohon maaf Pak…..” Ucap Bidan yang terpotong oleh Ayah El

“Gk,,, gk mungkin kan Bu istri saya …gk saya gk percaya” Kata Ayah El berlari masuk ke ruang bersalin

Di ruang bersalin terlihat beberapa Suster sedang mengurus bayi dan jasad Istrinya yang telah meninggal,,,

“Bun,,, bangun,,,” Ucap ayah El sambil mengoyangkan tubuh Bunda El

“Pak mohon maaf,, Istri Bapak sudah meninggal,, dan kami akan mengurus jasadnya,,” Ucap salah satu suster,,,

“Apa kamu bilang,,, Istri saya belum meninggal,, kamu gk berhak bicara seperti itu” Bentak Ayah El lalu memeluk tubuh Istrinya.

Tak berapa lama Ayah El pun sadar dan mepas pelukannya berusaha agar bisa merelakannya,, tapi itu tidak mungkin,,, Ketika Ayah El berbalik ke arah pintu keluar ruang bersalin terlihat Elang yang sedang menangis, Ayahnya pun menghampirinya dan memeluknya..

Setelah itu mereka pulang ke rumah,,,

Bayinya gimana??? Bayinya di tinggalkan di rumah sakit bersalin itu,, untung saja Ayah El tadi membawa seorang pengasuh ke rumah sakit itu jadinya bayi kecil yang belum di beri nama itu di bawa pulang,

1 tahun kemudian,, Adik El belum juga di berinama karena Ayahnya tidak mau memberikan nama, dalam arti lain Ayah El membenci adik El,,, karena kelahirannya membawa malapetaka yang menyebabkan Istrinya meninggal.. Ia pun tak pernah melihat anaknya apalagi menimangnya.

Suatu hari pengasuh bayi itu menemukan secarik kertas bertuliskan

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Mungkin setelah Ayah baca surat ini Bunda telah tiada,,, Bunda sayang sama ayah,,, Apa Ayah juga sayang sama Bunda,, Bunda yakin Ayah juga sayang sama Bunda,,, Yah, Bunda pernah permimpi buruk, Bunda bermimpi klo Ayah akan menyakiti anak ke 2 kita, Mungkin Bunda tidak pernah bilang klo Bunda punya penyakit kanker,, Ayah gk perlu tahu Kanker apa yang Bunda derita, yang penting ketika Bunda meninggal dan anak kita lahir, Bunda ingin Ayah sayang juga sama Cakka Kawekas Nuraga,, anak kedua kita,,,, ya Ayah, Bunda kasih nama Cakka Kawekas Nuraga untuk adik Elang,,,

Semoga kalian semua dapat tersenyum meski Bunda tlah tiada,,,

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Karena pengasuh yang menemukan kertas itu tidak bisa baca, maka kertas itu di berikan kepada Balita yang sedang diasuhnya terlebih Balita itu terlihat ingin meraih apa yang di pegang pengasuhnya,, setelah kertas itu di berikan, balita itu merobek²nya hingga halus hingga tersisa 1 kucuran kecil kertas,,, Tak berapa lama Elang pulang dari sekolah dan menghampiri adiknya,,, ia melihat adiknya sedang asik merobek² kertas, El pun tertarik pada acara merobek kertas tersebut dan mengambilnya dari tangan adiknya itu,,, Tapi sebelum merobeknya El melihat ada tulisan

“(A-y-a-h) (koma) (B-u-n-d-a) (k-a-s-i-h) (n-a-m-a) (C-a-k-k-a) (K-a-w-e-k-a-s) (N-u-r-a-g-a)

(u-n-t-u-k) (a-d-i-k) (E-l-a-n-g)” Eja Elang karena ia memang baru Tk,, Istimewanya Elang walaupun masih Tk sudah mahir mengeja huru²

“Apa yang aden baca barusan” Tanya pengasuh itu

“Cape Bi bacanya” Keluh El yang memang susah payah tadi bacanya

“Sedikit aja den” Pinta pengasuhnya itu, elang pun mengangguk

“(C-a-k-k-a) (K-a-w-e-k-a-s) (N-u-r-a-g-a)” Ulang Elang dengan patah²

“Oh aden ,,Bibi tahu nama adik aden Cakka Kawekas Nuraga” Simpul Bibi

“Wah namanya bagus juga Bi” Kata elang semangat,

Semenjak hari itu Bibi dan Elang sepakat member namanya Cakka Kawekas Nuraga..

Di part berikutnya akan ada masalah dalam kehidupan Cakka

Gimana tidak ,,, Cakka tidak di sukai oleh Ayahnya bahkan

Sesekali Cakka mendapat omelan bahkan pukulan dari Ayahnya

0 komentar:

Posting Komentar